Jumat, 08 Agustus 2008

Sekolah Masa Kini

Sulung saya, Oriza Aleyda (6,5 thn) baru saja masuk Sekolah Dasar. Dengan hasil survey dan penjelajahan hampir se kota Bandung dan dengan segala pertimbangan dan kalkulasi, jatuhlah pilihan pada sebuah Sekolah Dasar Islam swasta di daerah timur Bandung. Sekolah berbasis metoda active learning itu memilih sistem belajar dengan prinsip belajar itu harus menyenangkan (salah satu alasan kenapa juga bundanya Ori ini memilih sekolah itu...)
Beberapa hari menjelang masuk tahun ajaran baru, sang bunda (ceritanya nih...) berusaha proaktif menanyakan ke pihak sekolah buku pegangan selama sekolah dikeluarkan penerbit apa sih (maksudnya buat persiapan ngajarin anak githcu.....), kata pihak sekolah, "semua buku sudah disediakan sekolah bu....", oow...oke, lalu,
"jadi orang tua siapkan saja buku tulis plus alat tulis mungkin ya???....",
"itu juga sudah disiapkan pihak sekolah bu..nanti jelasnya akan disampaikan di rapat orang tua dan pihak sekolah ..." jadi ??
Ternyata oh ternyata saya hanya diminta membekali anak saya ke sekolah setiap senin-jum'at itu hanya botol minum (plus air minumnya tentu), jadi ? enteng juga pikir saya padahal rasanya uang SPP gak terlalu mahal lah......
Waktu berlalu....kakak Ori sekolah bawa tas (ngotot pengen tas baru untuk masuk SD yg akhirnya hanya berisi botol minum..), setiap hari berjalan demikian...
Hari berganti hari, tiap malam saya bertanya, "tadi belajar apa kak..?", kakak Ori bilang, "lupa bun........", hoalaaaahhhhh..... mana tak ada buku, tak ada PR.
Jelas saja saya penasaran, buku tak ada, anak tak bisa diajak dialog soal pelajaran sekolah.....duh gimana nih ? jangan-jangan..........
Meskipun saya mengikuti rapat para orang tua mengenai materi pelajaran dan sistem pembelajaran sebelum tahun ajaran dimulai, tapi teuteup...rasanya gak "nyampe"
Masuk 2 minggu pertama, muncullah sebuah surat disertai sebuah berkas rangkuman dari sekolah, olalala.....ini toh yg diajarkan sekolah pada anak saya ???
jadi berkas itu berupa rangkuman silabus materi pelajaran selama 2 minggu lengkap dgn contoh-contoh soalnya dan guru memberikan pelajaran tersebut dengan cara seperti apa, misal untuk pelajaran Bahasa Indonesia, ada materi membedakan huruf vokal dan konsonan dengan semacam games, dalam sebuah sheet anak-anak diminta melingkari mana yg huruf vokal, dst......
baru saya ngeh, ooo gini toh, anak-anak sekarang cara belajarnya, coba 30 tahun lalu ada cara seperti itu.........

Tidak ada komentar: