Memasuki pertengahan semester genap, Ori makin menampakkan minat baca yang tinggi. "aku suka pelajaran bahasa Indonesia..." begitu ceritanya pada saya di suatu hari, "kenapa?" tanya saya, "abis seru banyak nulis, baca, pokoknya seru deh..."
Setiap hari jika dijemput mobil jemputan sekolah, yg di cek dalam tasnya adalah apakah sudah bawa buku bacaan untuk hari ini ? "Bunda, kalau pagi-pagi jemputan masih sepi, jadi aku bica tenang baca ..." begitu alasannya
Suatu hari saya menemukan obral buku di Gramedia berupa buku-buku karya Astrid Lingrend penulis asal Swedia, penulis favorite saya ketika kecil selain Enyd Blyton. Astrid seperti juga Enyd Blyton (sang pengarang serial Lima Sekawan yg legendaris) memang mengkhususkan diri menulis cerita anak-anak. Obral buku karya Astrid ini berupa serial cerita anak-anak Bullerbyn, sebuah petualangan sekelompok anak kampung Bullerbyn nun di Swedia sana. Melihat harganya hanya Rp. 15.000,- (plus disc 20% jadi harganya Rp. 12.000), saya beli juga tuh buku inget Ori, pasti Ori suka buku jenis seperti ini pikir saya waktu itu. Bukunya kira-kira sekitar 50 halaman.
Keesokan paginya, Ori dengan ceria membawa buku tersebut ke sekolah untuk dibaca di mobil jemputan. Malam ketika kami bertemu kembali, saya bertanya penuh antusias,
"gimana bukunya seru gak?? suka gak kisahnya?"
"aku suka Bunda.."
"sudah sampai mana ?"
"sudah selesai.."
" masa sih.." ujar saya heran
"iya, kan aku baca di jemputan pergi sama di jemputan pulang" , jarak rumah dan sekolah memang cukup jauh tetapi saya pikir, masa sih Ori sudah bisa baca buku setebal itu?
"bener deh Bun, aku sudah tahu ceritanya gimana, tapi lupa nama-namanya abis susah susah namanya.." begitu celotehnya dan meluncurlah kisah ulang isi buku tersebut
Subhanallah...anak saya (yang rasa-rasanya baru kemarin diambil dari rumah sakit pasca dilahirkan hehe..), kok sudah bisa baca buku seperti itu?
Apa sih yang paling dibanggakan oleh seorang ibu ?
kalau jenis ibu-ibu seperti saya sih, ya itu anak yg cerdas, senang membaca rasanya wuah..tak terkira bangganya
Di rumah kami, tak ada barang berharga selain buku (maksudnya saya lebih menganggap buku -buku saya dan Ori jauh lebih berharga dari televisi 14 in kami bahkan mungkin dari motor Yamaha Vega suami saya hahahaha....)
Kadang-kadang, saya yang sering menyatakan diri sebagai golongan ibu-ibu rasional, tetap suka gak rasional jika menemukan obral buku, apalagi jika itu obral buku anak-anak, yang tadinya bilang "gak punya uang" (saat ada yang menawari cicilan barang meski tak seberapa), tapi bisa berubah cepat jadi "rasanya masih ada uang" jika menemukan obral buku murah. Dasar ibu-ibu payah ya ?? gak konsisten!! semua rencana bisa buyar hanya karena atas nama cinta dan sayang anak..
Selasa, 28 April 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar