Kisah Ori dan kekutubukuannnya yang makin menjadi-jadi itu, tentu membuat saya jadi suka termasuk golongan ibu-ibu sombong (maksudnya di omong-omong ke banyak orang gitu...abis kayaknya sah-sah aja deh ibu-ibu sombong soal anaknya, biarpun mungkin sebetulnya kemampuan sang anak standar-standar aja hehe..)
Hingga suatu hari, seorang teman bertanya, kok anaknya yang duduk di kelas 2 SD susah banget ya disuruh baca, kok gak suka baca lama-lama, gimana sih caranya biar sang anak senang baca?
Saya berpikir, mengurut ulang kejadian beberapa tahun kebelakang ..
bagaimana awalnya Ori jadi suka baca begitu rupa, padahal rasanya semua anak yang lahir normal ya lahir dengan kemampuan yang rata-rata deh..standar maksudnya sama-sama gak bisa apa-apa
Kenapa ya ?
Gimana ya?
Saya bukanlah pakar pendidikan maupun psikolog, tapi saya ingat-ingat sejak kecil saya memang senang sekali membaca (terimakasih buat ayahanda bapak Djochan tercinta yang mantan wartawan sehingga kami sekeluarga sejak dulu biar hidup standar tapi gak pernah kekurangan bahan bacaan....minimal koran gratis jatah dari kantornya bapak hehehe..)
Ketika duduk di bangku SMP bahkan saya merelakan semua uang saku untuk ditabung di kotak pensil hanya supaya bisa beli majalah Hai atau buku serial Trio Detektif.
Sehingga ketika saya punya anak, keinginan saya tak muluk-muluk, saya hanya ingin seperti bapak dan mamah yang selalu support untuk masalah pendidikan dan buku!!
Saya sudah membacakan cerita pada Ori sejak lahir (harusnya malah Bunda bacakan cerita sejak kamu dalam kandungan sayang...tapi ma'af Bunda suka gak punya waktu...)
Saya membiasakan Ori memainkan mainan berupa buku-buku khusus untuk bayi, baik terbuat dari kain maupun plastik (alhamdulillah waktu itu dapet barang obralan di BSM, rada kucel gitu deh...tapi lumayan setelah dicuci oke kok)
Jadi kalau ditanya, bagaimana caranya menanamkan cinta buku atau biar anak cinta baca, saya sulit merumuskannya dalam bahasa baku gaya para psikolog.
Tapi yang jelas menurut saya, kesimpulannya kurang lebih
1. Tanamkan cinta baca sejak dini, misal dengan dongeng
2. Ciptakan lingkungan yang mendukung (jangan mimpi anak suka baca, kalau ortu gak pernah baca, apalagi kalau ortu hanya baca tabloid gosip atau koran "pelat merah"), intinya Ortu harus jadi model
3. fasilitasi (apa yang mau dibaca anak, kalau tak ada bahan bacaan, gak papalah...kalau gak sanggup beli masa gak sanggup minjem atau cari obralan deh..lumayan kok buku kan gak kayak koran harus up date)
Jadi, yang terpikir oleh saya saat sang teman bertanya tersebut, adalah balik bertanya "orang tuanya suka baca gak.....???" sang teman langsung ketawa ngakak, nah kan! sudah terjawab kalau begitu jelas deh..kenapa anaknya tak terlalu suka baca buku
Selasa, 28 April 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar