"Bunda, kenapa sih adek suka ngamuk kalau nangis atau kalau ngambek...??"
Pertanyaan kakak Ori terlontar melihat adeknya Quina tak henti-henti menjerit-jerit dan meraung-raung karena tak berhasil membuat ibunya mengerti apa yang diinginkannya
"memangnya aku waktu kecil suka ngamuk juga gitu ?" kakak Ori masih terheran-heran
Sebenarnya Adek mencari jepit rambutnya dan meminta saya mencarinya, tetapi saya tak memahami jepit rambut mana yang dicarinya karena dengan kemampuan terbatasnya dalam mendeskripsikan suatu benda yang dimaksud, saya malah menjadi bingung, jempit rambut yang mana ya.....
Karena tak berhasil memahami maksudnya, saya berulang kali menanyakan Adek, yang biru ? yang pink ? yang ada bentuk apanya dek.....
Hasilnya, Adek tambah marah, tambah menjerit-jerit, "cariiiiinnn......" teriaknya
tanpa mau bicara lain untuk menambah keterangan sang jempit rambut tersebut, duh...
Biasanya jika apa yang dihendaki telah terpenuhi, amukannya langsung mereda
Teman, bapak..., ibu....
pernahkan anak anda mengalami tantrum seperti adek ?
pernahkah anak anda mengamuk di Supermarket apalagi hingga berguling-guling
atau pernahkah menemukan anak lain yang mengalami hal seperti itu, hingga orang tuannya stress. Itulah yang disebut Tantrum
Penney Hames, dalam bukunya Menghadapi dan Mengatasi Anak Yang Suka Mengamuk (gara-gara Adek suka ngamuk nih baca buku ini...),
Tantrum atau mengamuk adalah ledakan emosi yang kuat yang terjadi ketika anak balita anda merasa lepas kendali. Tantrum adalah demonstrasi praktis dari apa yang dirasakan oleh anak dalam dirinya, kacau, bingung, dan berantakan. Hampir semua tantrum atau amukan terjadi ketika anak balita sedang bersama orang yang paling dicintainya- artinya, kemungkinan besar ketika bersama anda.
Jadi tidak heran, saat saya tanyakan soal kebiasaannya ini, menurut ibu gurunya di play group, Quina adalah anak manis padahal saya sudah mati-matian menjadi orang tua yang sabar di banyak kesempatan
Setiap anak, mempunyai kemampuan kendali emosi yang berbeda-beda, jadi kalau Kakak Ori tak pernah mengamuk, bukan berarti adiknya yang notabene se-Ayah se-Ibu, akan tidak mengamuk juga, terbukti !!!
tapi, teman, bapak...ibu...
jangan khawatir, ini masih kata Bu Penney Hames (seorang psikolog klinis anak),
bahwa dari satu segi, mengamuk adalah langkah-langkah maju yang alami yang sering terjadi, dan percaya atau tidak, bersifat positif di dalam perkembangan anak. Amukan membuktikan bahwa anak Anda mulai mengembangkan suatu perasaan akan diri dan tempat dirinya di dalam dunia. Mengamuk adalah cara anak menghadapi frustasi yang dia rasakan ketika dia tidak mampu lagi mempertahankan perasaan yang masih rapuh tentang diri dan tempatnya di dunia
Ada tips dari ibu Penney ini,
Jika Anda harus berkata "tidak" kepada anak balita Anda (anak yang suka mengamuk biasanya tidak bisa menerima kata "tidak" dan bisa memicu sebuah amukan ), tawarkan dua pilihan lain sehingga dia masih merasa memiliki kendali. pilihan memberi kesempatan kepada anak untuk melarikan diri dengan tidak kehilangan harga diri
Jadi yang bisa kita lakukan sebagai orang tua adalah
sabar....sabar....sabar....belajar...belajar...belajar....pahami...pahami...pahami...
Insya Allah, sang pengamuk akan terkendali, jadi bukan mencubitnya atau malah memukulnya ketika stress menghadapi amukan anak, sebab jika terjadi hal seperti itu maka kita sedang menambahkan masalah pada diri sang pengamuk tersebut (dan masalah kita juga tentu...)
Jadi yang bisa saya lakukan untuk Ori atas pertanyaannya,
"Adek bingung kak, karena menurut Adek kok Bunda gak ngerti-ngerti maunya Adek, tapi Adek juga masih terlalu kecil untuk bisa menjelaskan ke Bunda sebenarnya yang Adek mau itu apa, jepit yang mana...gitu lo Kak.."
"Oooohhh......kayaknya jepit pink yang ada kelincinya itu deh Bun..."
Bang!!!!%$##...kok Kakak Ori lebih tahu ya...duuuhhhh.....susahnya jadi orang tua..
Rabu, 12 November 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar